Kamis, 15 Mei 2014

DAYDREAMING



BAB II
PEMBAHASAN

2.1    Pengertian Daydreaming pada Masa Pubertas
Perubahan cepat pada kematangan fisik yang meliputi perubahan tubuh dan hormonal yang terutama terjadi selama masa remaja awal.
Kematangan seksual sekalipun bersifat biologis namun menentukan sekali sikap, yaitu faktor psikis anak terhadap diri sendiri dan konstitusi tubuhnya. Anak mulai menaruh minat besar terhadap keadaan dirinya, misalnya dengan bersolek. Hal ini dilakukan untuk memupuk harga diri dan eksistensi dirinya selaku wanita.
Harlock mengatakan bahwa “puberty is a the period in the developmental span when the child changes from an sexual being” remaja adalah masa dalam perkembangan manusia, ketika anak berubah dari makhluk aseksual menjadi seksual artinya organ-organ reprodduksi sudah masak sehingga mereka siap untuk bereproduksi. Periode pubertas merupakan periode tumbang tindih (overlapping) yaitu saat-saat di akhir masa anak-anak  dan awal dari masa remaja atau masa peralihan antara masa kanak-kanak dan dewasa. Pubertas dimulai dengan berfungsinya ovarium dan berakhir saat ovarium berfungsi dengan mantap dan teratur. Arti pubertas secara klinis adalah timbulnya ciri-ciri kelamin sekunderdan berakhir bila sudah ada kemampuan reproduksi. Untuk wanita berlangsung dari usia 12-14 tahun.
Perubahan fisik yang terjadi pada masa pubertas, akan selalu diikuti dengan perubahan dalam tingkah laku dan sikap.
Tanda-tanda psikologi antara laki-laki dan perempuan hampir sama antar lain merasa gelisah, resah, ada konflik dengan orang tua, minat meluas, mulai mengenal lawan jenis, prestasi di sekolah tidak stabil.
Sebagai anak yang beranjak remaja seorang wanita akan mengalami masa-masa sulit karena ada tanda-tanda seksual sekunder mulai muncul dan tidak jarang cukup mengejutkan. Pada awal masa pubertas pada wanita (10-11), pinngulnya bertambah lebar, puting susu semakin meninggi, pembesaran glandula mamae dan menimbulkan jandulan seperti kerucut.
Terjadinya menstruasi pada usia sekitar 11-13 tahun dianggap tanda yang paling penting dai pubertas wanita. Kemudian akan terjadi kematangan pada fungsi alat-alat seksualnya. Bila tidak dipersiapkan atau dijelaskan bisa membuat individu malu dan merasa rendah diri. Tanda-tanda biologis yang muncul pada wanita selain menstruasi dalah membesarnya payudara dan menimbulnya bulu di ketiak maupun alat kelamin. Pada usia 13 tahun anak perempuan sudah masak secara seksual.
Dalam pandangan Sigmund Freud, melamun adalah cara yang dipakai orang untuk meredakan konflik yang sedang dihadapi. Pada saat melamun biasanya orang akan mencampur antara keinginan dengan standar sosial lingkungan sekitarnya. Meskipun melamun bisa dianggap sebagai aktivitas biasa, bukan berarti tanpa masalah. Orang yang melamun terlalu lama bisa jadi mengalami Maladaptive daydreaming(MD).
Melamun (Inggris: daydreaming) adalah kondisi sesaat terputusnya pikiran seseorang dengan lingkungan sekitarnya, dimana kontak seseorang menjadi kabur dan sebagian digantikan oleh kayalan visual, khususnya tentang hal-hal yang menyenangkan, harapan atau ambisi, dan dialami dalam kondisi terjaga. (Putri, 2013)
Melamun adalah fantasi visioner, terutama salah satu kesenangan, pikiran yang menyenangkan, harapan atau ambisi, dibayangkan seperti ingin untuk lulus, dan berpengalaman saat terjaga. Ada berbagai jenis lamunan, dan tidak ada definisi yang konsisten antara psikolog. Masyarakat umum juga menggunakan istilah yang luas untuk berbagai pengalaman.

2.2    Penyebab Daydreaming
Menurut Ruki Suharti (2013), penyebab anak mengalami daydreaming adalah
1.    Anak tersebut terlalu banyak mempunyai waktu luang sedangkan ia juga mempunyai kemungkinan bahwa dia kesepian
2.    Orangtuanya terlalu sibuk bekerja dan tidak mempunyai saudara yang bisa diajaknya bermain, jadi dengan begitu ia memerlukan kegiatan-kegiatan yang lebih

Menurut penelitian yang dilakukan Eli Somer dalam bukunya Journal of Contemporary Psychotherapy, daydreaming disebabkan adanya trauma masa kecil, akan tetapi kesimpulan ini bisa saja dibantah karena tidak semua orang yang mengidap MD mengalami trauma masa kecil. Mereka yang mengidap MD umumnya menderita depresi atau merasa kesepian.
Penyebab daydreaming yang lain yaitu:
a.      Maladaptive daydreaming (MD)
Sebuah kondisi dimana seseorang terjebak dalam fantasinya sendiri. Seseorang dapat melamun berjam-jam setiap harinya. Mereka candu dengan dunia khayal sendiri, membuat sebuah cerita yang membuat mereka nyaman ada di dalamnya, mebuat tokoh hasil rekaan imajinasi sendiri. Pengidap MD bisa menangis, tertawa, berlarian sendiri atau berbicara sendiri ketika mereka melamun.
MD disebabkan adanya trauma masa kecil, akan tetapi kesimpulan ini bisa saja dibantah karena tidak semua orang yang mengidap MD mengalami trauma masa kecil. Mereka yang mngidap MD umumnya menderita depresi atau merasa kesepian.
Seseorang yang mengidap MD seperti menghipnotis dirinya sendiri. Mereka mengunci diri di kamar, menutup mata, berbaring, mendengarkan musik lalu mulai melamun. Mereka bisa melamunkan apa saja melamunkan suasana seirama dengan alunan musik. Ketika mereka mendengarkan musik sedih bisa saja mereka menangis dan melamnkan saudaranya meninggal. Ketika mendengarkan musik riang bisa saja mereka tersenyum sendiri melamunkan mereka sedang mendapat kebahagiaan. Tetpi sekali lagi mereka sadar bahwa apa yang mereka lamunkan tidak terjadi, tetapi mereka benar-benar menikmati dunia lamunan mereka.
Kebanyakan para pengidap MD mengakui bahwa mereka mulai melamun ketika mereka masih kanak-kanak dan lamunan tersebut berlanjut sampai mereka dewasa. Lamunan ini berlanjut karena merka mengalami trauma yang menyebabkan mereka melarikan diri dari dunia nyata dan menciptakan dunia dalam pikiran mereka sendiri. Bagi sebagin MD terjadi karena imajinasi yang berlebihan sehingga adanya fantasi yang berkepanjangan. Pada sebagian lagi, MD terjadi karena tidak adanya lingkungan yang mendukung mereka sehingga mereka menciptakan lingkungan yang bisa mendukung mereka. MD tidak selalu mulai muncul ketika anak-anak, ada yang mengakui MD muncul ketika sudah dewasa, hal ini disebabkan karena hidup individu yang sederhana (tidak ada tantangan) dan individu merasa bosan.
b.    Skizofrenia
Benar-benar tidak bisa membedakan mana yang fantasi dan mana yang nyata, dan mereka menganggap semua yang mereka khayalkan adalah kenyataan.

2.3    Gejala-Gejala Daydreaming
Meskipun tes secara medis untuk memastikan seseorang menderita MD belum ada, namun ada beberapa gejala MD yang patut untuk dicermati:
1.      Melamun hingga kecanduan. Semakin sering  dan lama frekuensi melamun, maka perlu dicurigai kemungkinan terjadinya MD.
2.      Melamun yang berlebihan ini bisa dimulai sejak usia anak-anak.
3.      Ada hal-hal yang bisa memicu munculnya MD. Media seperti buku, film, musik, dan video game bisa mendorong orang untuk melamunkan apa yang telah dibaca, dilihat dan didengar.
4.      Orang dengan masalah MD biasanya punya lamunan yang detail dan rumit. Jenis lamunannya bahkan bisa dibandingkan dengan kisah novel maupun film.
5.      Biasanya akan ada gerakan khusus yang berulang seperti menggerakkan benda yang ada di tangan.
6.      Orang menderita MD bisa saja menangis maupun tertawa.  Terlepas dari keadaan ini, penderita MD masih bisa membedakan antara kenyataan dengan khayalan. Inilah yang membedakan penderita MD dengan penderita skizoprenia maupun psikopat.
7.      Melamun selama berjam-jam dan sulit tidur adalah tanda lainnya dari MD. Pada tingkatan yang sangat parah, bisa saja penderita MD mengabaikan hal-hal dasar seperti mandi, makan dan kegiatan lainnya akibat asyik melamun.
Jika dari tujuh tanda ini muncul pada seseorang, maka ada baiknya untuk segera meminta bantuan psikiater.



2.4    Dampak Maladaptive Daydreaming
Dampak Negative yang ditimbulkan dari Maladaptive Daydreaming adalah :
1.         Kurangnya kemampuan bersosialisasi dengan lingkungan luar karena penderita MD terlalu asik dengan dunianya sendiri.
2.         Kurang fokus.
3.         Menyebabkan halusinansi vissual, dimana susah membedakan kenyataan dengan mimpi
4.         Menjadikan orang menjadi mlas, kerena dengan sering melamun seseorang menjadi malas beraktivitas
5.         Maladaptive merupakan gejala awal dari penyakit mental, karena mereka merasa kebutuhannya tidak terpenuhi
6.         Seseorang bisa terisolasi dan ditarik dari kegiatan sosial
Dampak Positif yang ditimbulkan dari Maladaptive Daydreaming adalah
1.         Pengidap Maladaptive Daydreaming merasa dengan banyak melamun mereka lebih kreatif
2.         Lebih bisa menjalani hidup dengan optimis sesuai dengan apa yang mereka lamunkan

2.5    Cara Mencegah Daydreaming
Cara untuk mencegah daydreaming antara lain:
1.    Berusaha menggerakkan perasaan qana’ah (rela dan puas) di dalam diri anak remaja.
2.    Mengarahkan dan menekankan kepada si anak untuk menjauhi pikiran-pikiran negatif yang bisa menghalangi atau menghambat usaha dirinya merealisasikan keinginan dan obsesi-obsesinya.
3.    menekankan kepada si anak untuk menghapus kebiasaan melamun, karena kebiasaan melamun cara yang hanya bisa memberikan rasa kepuasan sementara. Kepuasan tersebut akan hilang ketika dirinya tersadar dan kembali kea lam nyata lagi.




2.6    Cara Mengatasi Maladaptive Daydreaming
Orang yang sedang daydreaming biasanya sangat senang menyendiri kemudian bermain dengan fantasinya sendiri dan bermain dengan cerita-cerita dalam lamunan yang diciptakannya sendiri. Ia akan rela menghabiskan waktunya hanya untuk menjalankan pikiran-pikiran yang sejalan dengan apa yang diinginkannya.
Menurut Putri (2013), untuk mengatasi hal ini, solusinya antara lain:
1.     Dengan memberikannya beberapa kegiatan yang lebih bermanfaat bermanfaat seperti les, kegiatan ekstrakurikuler atau lain-lain agar anak tidak menghabiskan waktu dengan percuma.
2.     Lebih bisa memberikan waktu kepada anak agar dapat bersosialisasi dengan teman-temannya dengan baik, salah satu caranya dengan mengundang teman-teman anak untuk bermain di rumah.
3.     Berusaha untuk menarik perhatian anak dan memusatkan perhatian anak kemudian mengajarkan anak untuk lebih fokus dengan satu hal.
4.     Membantu mengatur waktu anak sehingga anak tidak keteteran dengan waktu makan, belajar atau dengan yang lain-lain.
5.     Mencoba mendekati anak dan memahami keadaan anak. Sebab anak yang suka melamun bisa saja karena mempunyai masalah yang susah diungkapkan anak kepada orang-orang terdekatnya.
6.     Banyak bergaul. Bergaul dengan banyak orang akan mengalihkan perhatian Anda dari melamun. Berbagai penelitian mengungkap bahwa melakukan interaksi sosial dapat menurunkan stres dan melupakan Anda dari masalah yang kerap menghantui.
7.     Mulai berolahraga. Siapa yang meragukan manfaat olahraga. Jika Anda merasa tidak pernah melakukan aktivitas fisik yang cukup dan lebih memilih untuk melamun, kini saatnya Anda beranjak dari kursi dan melakukan olahraga. Lakukan olahraga ringan seperti jogging, jalan cepat atau bersepeda. Udara segar di luar ruangan dan aliran darah yang semakin lancar akan membuat tubuh Anda jauh lebih bugar. Bahkan, olahraga ringan yang Anda lakukan selama 30 menit sehari dapat membuat telomer memanjang yang setara dengan 10 tahun lebih muda daripada orang tidak berolahraga.

8.     Rasakan napas Anda. Merasakan napas Anda sendiri beberapa menit bisa mencegah Anda dari kebiasaan melamun. Cobalah bernapas secara sadar atau lakukan meditasi selama beberapa menit maka stres Anda akan berkurang. Sebuah studi tahun 2011 dalam jurnal Psychoneuroendocrinology mengungkap bahwa meditasi dapat meningkatkan produksi enzim telomerase, yang dapat menjaga panjang telomer.
9.     Tidur Cukup.Selain membantu menjaga berat badan, tidur cukup di malam hari juga dapat menjaga tingkat konsentrasi Anda keesokan harinya. Ini berarti, Anda akan terbebas dari kebiasaan melamun akibat kurang tidur dan menurunnya konsentrasi saat bekerja.

3 komentar:

  1. saya sudah mengidap MD sejak kecil

    BalasHapus
  2. Gpp lah jadi MD, habis enak sih hhaha
    Kita bisa menghayal apa aja.
    Seruuuuu....

    Ngga pengen sembu, juga ngga parah koq ��

    BalasHapus
  3. Ga pingin sembuh soalnya mau ketemu temen imajinasi setiap hari
    ( ◠⁠‿⁠・⁠)

    BalasHapus

PENANTIAN TERINDAHKU

Sedetik. . . Semenit. . . Sejam. . . Sehari. . . Sebulan. . . Setahun. . . Dan kini telah 3 tahun lamanya aku menantimu ...