Kamis, 20 November 2014

PENANTIAN TERINDAHKU

Sedetik. . .
Semenit. . .
Sejam. . .
Sehari. . .
Sebulan. . .
Setahun. . .
Dan kini telah 3 tahun lamanya aku menantimu
Menanti kedatangan kenyataan indah yang dulu selalu menjadi mimpiku
Tapi kenyataan itu tak juga ada
Haruskah setahun menjadi 10 tahun, 10 tahun menjadi 100 tahun, 100 tahun menjadi 1000 tahun. . .
Atau mungkin lebih dari itu
Sayang, mungkin umur manusia tak selama itu

Hari demi hari kulalui dengan penuh air mata
Air mata kepedihan dan juga kebahagiaan
Adakah terbersit dibenakmu untuk sekali saja mengetahui kabarku
Melihat suka dukaku tanpamu

Bodoh. . . Mungkin
Tapi akalku masih bisa menuntunku untuk tidak terlalu larut dalam ambisi yang perlahan-lahan mungkin akan membunuh perasaanku

Aku ingin membuang jauh semua bayangan-bayangan semu akanmu
Menutupi luka hati yang terlalu dalam tergores oleh cintamu
Membuka lembaran baru kehidupanku
Tanpa adanya tinta hitam bertuliskan namamu
3 tahun bukanlah waktu yang singkat untukku menantimu
3 tahun aku bertahan, dengan harapan kau akan mengabariku
3 tahun menunggu balasan sms darimu
3 tahun berharap kau akan mengerti dengan keadaanku
3 tahun penantian terindahku

Kini. . .
Ku coba melangkah tanpamu
Aku yang dulu berpikir bahwa aku mampu meninggalkan semua kenangan indah tentangmu, namun tak juga kulakukan
Dan sekarang
Tak ada lagi keraguan dalam hatiku
Aku bukan hanya sekedar mencoba untuk pergi tanpa bayanganmu
Tetapi aku harus benar-benar pergi

Selamat tinggal cinta pertamaku
Selamat tinggal cinta terindahku
Selamat tinggal
Kau adalah mimpi terindahku
Kau adalah takdir terindahku
Kau adalah penantian terindahku

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

PENANTIAN TERINDAHKU

Sedetik. . . Semenit. . . Sejam. . . Sehari. . . Sebulan. . . Setahun. . . Dan kini telah 3 tahun lamanya aku menantimu ...